首页>
外文OA文献
>Keragaan Pengetahuan Gizi dan Pengetahuan Praktek Pemberian Makanan Bayi dan Anak dari Ibu dengan Balita Gizi Buruk di Daerah Bogor dan Sekitarnya
【2h】
Keragaan Pengetahuan Gizi dan Pengetahuan Praktek Pemberian Makanan Bayi dan Anak dari Ibu dengan Balita Gizi Buruk di Daerah Bogor dan Sekitarnya
Dalam upaya menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk telah banyak dilakukan berbagai USAha misalnya melalui kegiatan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Namun demikian sampai saat ini masih banyak ditemukan anak Balita yang menderita gizi kurang dan gizi buruk serta masih tetap merupakan masalah utama dalam bidang gizi dan kesehatan. Temuan dari telaahan terdahulu menunjukkan bahwa pengetahuan gizi ibu merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi pangan dan status gizi anak Balita. Tujuan penelitian ini: menggali keragaman di lapangan berkenaan dengan pengetahuan gizi dan pengetahuan praktik pemberian makanan bayi dan anak dari ibu Balita gizi buruk guna meningkatkan program KIE gizi dalam penyusunan model penyuluhan terarah untuk mencegah terjadinya gizi kurang dan gizi buruk pada usia dini. Penelitian dilakukan di daerah Bogor dan sekitarnya. Responden penelitian adalah ibu-ibu dari anak Balita penderita gizi buruk (n=32) yang berobat di Klinik Gizi Puslitbang Gizi, Bogor. Sebagai kontrol diambil 30 responden yang mempunyai anak Balita gizi baik dan menjadi tetangga dari anak Balita gizi buruk dengan dasar pelayanan kesehatan yang sama yaitu Puskesmas dan Posyandu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan gizi ibu dengan Balita gizi buruk berbeda dan lebih rendah dibandingkan dengan ibu Balita gizi baik, sementara pengetahuan praktik cara pemberian makanan bayi dan anak dari ibu Balita gizi buruk juga berbeda dan lebih rendah dibandingkan dengan ibu Balita gizi baik. Pengetahuan gizi yang kurang dan pengetahuan praktik pemberian makanan bayi dan anak dari ibu-ibu Balita yang cenderung kurang tepat cukup berperan dan menentukan keadaan gizi yang kurang dan kemungkinan akan bertambah buruk jika hal-hal tersebut tidak segera mendapat pelayanan kesehatan yang tepat guna baik di Puskesmas maupun di Posyandu.
展开▼